2014年1月9日木曜日

Papa No Kodomo, Anak Papa

Awal tahun yang baru, awal dimana segala sesuatu dimulai dengan semangat baru. Di Jepang pun demikian adanya. Di awal tahun baru 2014, terjadi kehebohan di berita seputar infotainment. Dunia artis aktor Jepang. Bagaimana seandainya kasus ini terjadi pada anda? Apa reaksi anda?

Osawa Mikio, usia 44 tahun, aktor terkenal dari grup Hikaru Genji mengalami hal yang paling menyedihkan sekaligus tragis dalam perjalanan hidupnya. Tanggal 7 Januari, dihadapan para reporter dan wartawan yang hadir di Shinjuku- Tokyo, Osawa Mikio mencurahkan isi hatinya. Seorang pria yang keseharian begitu glamour di atas panggung ternyata tetap tidak mampu menahan beban hatinya. Menangis dihadapan khalayak ramai. Mengungkapkan sebuah rahasia bahwa anak yang selama ini dirawat sepenuh hati selama 16 tahun ternyata bukanlah anak kandungnya.

Butuh waktu 16 tahun barulah terbuka jati diri si anak bahwa anak yang di anggap sebagai putra kandungnya bukan anak kandung. Mantan isteri yang merupakan ibu kandung dari si anak ternyata tak memberitahukannya. Meruntut jalan hidup Osawa Mikio sangatlah menarik, pasang surut kehidupan seorang aktor terkenal.


どっちもどっち/(C)日刊ゲンダイ






















sumber: http://gendai.net/articles/view/geino/147101


Tahun 1996, Osawa Mikio menikahi seorang artis bernama Kitajima Mai. Saat menikahinya sudah dalam keadaan mengandung 3 bulan. Tak ada yang menduga, kelak anak ini bermasalah statusnya. Semua beranggapan bahwa anak yang dikandung adalah hasil hubungan dengan Osawa Mikio. Anak lahir dan diasuh dengan penuh kasih sayang hingga saat ini telah berusia 16 tahun.

Tahun 2005, tepatnya 20 September, Osawa Mikio dan Kitajima Mai bercerai. Si anak diputuskan ikut tetap dalam pengasuhan sang ayah, Osawa Mikio. Entah mengapa, sang ibu mau menerima keputusan hukum dimana biasanya anak yang masih dibawah umur ikut ibu. Kitajima Mai setelah bercerai, melanjutkan hidup bersama keluarganya di Amerika Serikat.

Setelah bercerai dari Kitajima Mai ternyata masalah tetap terjadi, perebutan anak. Mulanya Kitajima Mai menerima keputusan bahwa anak tersebut ikut ayah, Osawa Mikio. Ternyata Kitajima Mai masih tetap menginginkan anaknya agar ikut ke Amerika Serikat. Hasil keputusan lain akhirnya harus diterima Osawa Mikio. Anak tersebut ikut ibunya dan tinggal bersama kakeknya ( ayah dari Kitajima Mai) di Amerika Serikat pada tahun 2007. Selama itu pula hubungan ayah-anak tetap terjalin dengan erat.

Tahun 2008, tepatnya 26 April, Osawa Mikio menikah untuk kedua kalinya dengan wanita biasa. Jauh dari glamour dan tak di sebutkan inisial namanya. Dari pernikahan kedua ini lahir seorang anak pada tahun 2012. Malang bayi tersebut meninggal dunia saat usia 6 bulan.

Kesedihannya semakin bertambah saat mendapatkan berita bahwa putra yang selama ini merupakan putra kandungnya ternyata menurut hasil DNA, bukan anak kandungnya. Konon, pemeriksaan DNA memang berdasarkan insiatif Osawa Mikio. Menurut pengakuan si anak, " Ayah
ingin melakukan pemeriksaan DNA agar kelak bila terjadi hal-hal yang buruk, yang membutuhkan pertolongan medis bisa diantisipasi". Pemeriksaan DNA dilakukan setelah kematian bayi berumur 6 bulan tersebut. Dorongan emosional seorang ayah yang ternyata justru menguak identitas sang anak. Bukan anak kandung. Tragis!

Sang anak tetap bersikeras bahwa dirinya 99,9% anak dari Osawa Mikio, Ayah kandungnya. Dalam hal ini tentu saja yang tahu hanyalah ibunya, Kitajima Mai. Siapakah ayah kandung sebenarnya? Itulah yang terjadi di dunia infotainment Jepang, tak beda halnya dengan negara lain bukan?

Kasus yang tragis, entah mana yang bisa di percaya. Benarkah keterangan dari Osawa Mikio, bahwa anak 16 tahun yang selama ini dianggap sebagai putra kandungnya ternyata berdasarkan pemeriksaan DNA 99,9% bukan anaknya. Mengingat Osawa Mikio baru saja kehilangan putranya yang berusia 6 bulan. Seseorang yang terbenam dalam kesedihan bisa saja " berubah". Mungkin juga benar pernyataannya apalagi saat memberikan keterangan terlihat emosional dan menangis. Sesuatu hal yang "langka" melihat aktor Jepang menangis di khalayak umum. Kebenaran memang menyakitkan. Mana yang akan dipilih, kebenaran yang menyakitkan ataukah kebohongan yang menyenangkan?

Ataukah keterangan putranya? bahwa hasil DNA ternyata berbeda dengan pernyataan Osawa Mikio. Mungkinkah dokter yang memberikan keterangan ke putranya memberikan keterangan "palsu" dengan alasan agar anak tidak shock dengan kenyataan pahit.

Di atas segala kemungkinan yang ada, tetap saja yang tahu semuanya hanyalah Kitajima Mai. Ibu kandung sang anak berusia 16 tahun. Apa alasannya menyembunyikan jati diri sang anak?

Lepas dari segala perseteruan antara Osawa Mikio dan Kitajima Mai, yang terpenting adalah kondisi kejiwaan anak. Tak seorangpun anak yang menginginkan hal pahit terjadi pada jalan hidupnya. Diusia belia, mendadak seorang ayah mengatakan, " Kamu bukan anak kandungku". Bagaimana pedihnya. Sedangkan sang ibu diam seribu bahasa. Anak pun tak minta dilahirkan dalam kondisi tak jelas identitasnya. Tak jelas siapa bapaknya.

Akhir kata, anak itu anugerah terindah. Anak tetap anak yang didambakan kelahirannya. Osawa Mikio yang merawat anaknya selama ini tetap pantas disebut bapak kandung. Seperti halnya yang dikatakan sang anak, " Papa no kodomo", anak Papa. Hasil DNA memang penting sebagai pembuktian, tetapi tetap yang terpenting justru pengakuan sang anak bahwa dirinya adalah anak Papa, Osawa Mikio. Semoga tidak terjadi kasus sedih seperti ini lagi, identitas diri yang diragukan kebenarannya.

Sumber:
http://www.tokyo-sports.co.jp/entame/entertainment/221649/
http://gendai.net/articles/view/geino/147101


Salam,
Hani Yamashita




0 件のコメント:

コメントを投稿