Ryu & Yuka-chan no mama - Jepang
Sebagaimana kita ketahui kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat , Hillary Clinton yang berkunjung ke Jepang seharusnya menjadi sorotan berbagai mass media . Seharusnya dijadikan bahan berita yang utama bukan ?
Di Jepang justru sedang heboh dengan ulah Menteri Jepang sehingga pemberitaan di berbagai mass media seolah-olah melupakan kunjungan Hillary Clinton di Jepang . Surat kabar Asahi yang selalu saya baca , untuk edisi 17 Februari 2009 , justru memuat ulah Menteri Jepang ini sekitar setengah halaman muka ( halaman pertama) , sedangkan berita mengenai kunjungan Hillary Clinton ke Jepang hanya mendapatkan pemberitaan di halaman pertama sekitar seperempat dari berita ulah Menteri Jepang ini . KoKiers , ini berarti ulah menteri Jepang ini mempunyai daya tarik tersendiri buat mass media dibandingkan dengan Hillary Clinton .
Supaya tidak tambah penasaran , mari kita saksikan ulah Menteri Keuangan Jepang yang bikin heboh plus bikin banyak rakyat Jepang malu setengah mati . Orang Jepang itu " tipis muka" alias sangat menjaga hal - hal yang berkaitan dengan harga diri , pokoknya pantang di permalukan di depan umum .
Begini kisah yang memalukan , dimulai saat Menteri Keuangan Jepang , Shoichi Nakagawa , yang mana mengikuti pertemuan G7 di Roma , negara Italia . Pada saat itu Menteri Keuangan , Shoichi Nakagawa harus mengadakan jumpa pers untuk menjawab pertanyaan yang diajukan para wartawan dalam dan luar negeri .
Terjadilah hal yang memalukan karena Pak Menteri Nakagawa dalam keadaan tidak fit menjawab pertanyaan . Ini bukan sakit akan tetapi masih dalam keadaan setengah mabuk akibat pengaruh minuman alkohol . Pastinya bukan kebanyakan minum sake ( wong masih berada di Roma , Italia ) , lebih tepatnya kebanyakan minum Wine .
Akibatnya saat salah satu wartawan dalam negeri ( Jepang ) mengajukan pertanyaan , Pak Menteri Nakagawa kebingungan mencari arah sumber pertanyaan . Akhirnya Pak Menteri Nakagawa berseru " Doko da ? " ( Dimana ? ) sambil mencari- cari si penanya . Gilanya sekretaris pak Menteri juga ikutan berbisik ( tapi terdengar dan terekam dengan jelas di layar TV ) , " Asoko da" ( di sana ) .
Pada saat jumpa pers nyata terlihat bahwa Pak Menteri Nakagawa dalam keadaan " teler " wong mukanya masih kelihatan merah padam , mata sedikit memerah , omongan juga rada kacau alias tidak bisa fokus / konsentrasi plus tingkah lakunya jelas masih dalam pengaruh minuman beralkohol .
Kebetulan saya ikutan menyaksikan " adegan konyol " di layar TV - NHK , kokiers , spontan saya langsung panggil suami saya untuk ikutan menyaksikan adegan konyol . Selesai menonton adegan konyol , komentar suami hanya satu " komatta " maksudnya bakal jadi masalah buat Pak Menteri Nakagawa akibat ulahnya .
Keesokan harinya ( 17 Februari 2009 ) berita di seluruh Jepang isinya hanya ulah Pak Menteri Nakagawa , mengalahkan berita kunjungan Bu Hillary Clinton ke Jepang .
Pak Menteri Nakagawa masih menyangkal bahwa dirinya dalam keadaan teler saat jumpa pers di Roma , alasannya cukup klasik yaitu akibat minum obat puyer / masuk angin jadinya agak kaca balau omongannya ...hahaha ,
Siapa yang percaya dengan alasan klasik , memangnya rakyat jepang itu bodoh tidak bisa membedakan antara orang mabuk dan orang yang minum obat puyer ? Ada- ada saja Pak Menteri Nakagawa ini .
Setibanya pak Menteri Nakagawa langsung " di sidang " dalam Parlemen akibat ulah -nya yang bikin malu Jepang . Bagaimanapun Pak Menteri Nakagawa di Pertemuan G7 merupakan wakil rakyat Jepang . Penampilan yang begitu konyol dan memalukan rakyat Jepang . Ibarat kata " Mencoreng muka rakyat Jepang di Luarnegeri " .
Selama di sidang dalam Parlemen akhirnya Pak Menteri Nakagawa memutuskan mengundurkan diri dari kabinet yang saat ini di pimpin oleh Perdana Menteri Taro Aso . Ini terjadi pada tanggal 17 Februari 2009 disaat Bu Hillary Clinton sedang berkunjung di Jepang .
Rencananya Pak Menteri Nakagawa mengundurkan diri setelah rancangan undang-undang di Majelis rendah tercapai . Begitulah akhir tragis dari ulah Pak Menteri Nakagawa . Habis karier poltiknya gara-gara kebanyakan minum Wine di Roma .
Yang saya tidak habis pikir , Kenapa orang-orang di sekitar pak Menteri Nakagawa tidak mencegah atau minimal mengundurkan jam jumpa pers di Roma . Bukankah masih ada alternatif lain yang lebih baik daripada memaksakan Pak Menteri untuk tampil dalam keadaan mabuk seperti itu ? bukankah ini sama dengan mempermalukan diri sendiri ?
Semua orang juga tahu kalau orang mabuk ditanya A pasti jawabnya amburadul kayak Pak Menteri Nakagawa . Sayang sekali karir politiknya tercemar hanya gara- gara mabuk , apalagi di Jepang sangat mudah mengundurkan diri karena sesuatu hal misalnya skandal , mabuk dan lain sebagainya .
Sebenarnya Pak Menteri Nakagawa itu cara pikir dan jalan pemikirannya cukup bagus , dan yang utama Beliau itu Nasionalismenya tinggi . Beliau itu cukup mumpuni untuk bidangnya sebagai Menteri Keuangan . Tidak terlalu buruk untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan Jepang , hanya saja Beliau itu kekurangannya suka minumana beralkohol .
Bisik- bisik diantara pejabat Pak Menteri Nakagawa suka minuman beralkohol , cilakanya setelah kejadian jumpa pers di Roma yang memalukan itulah habis karier Pak Menteri Nakagawa .
Sebenarnya Perdana Menteri Taro Aso tidak menganjurkan Pak Menteri Nakagawa untuk mengundurkan diri meskipun pak Menteri sudah " disidang " habis-habisan oleh Parlemen . Pak Menteri juga sudah menemui Perdana Menteri Taro Aso dan berbicara empat mata , tentu saja kena teguran keras karena ulahnya yang memalukan . Hanya satu komentar dari PM Taro Aso " Baik- baik kerja , jangan sampai terulang kejadian memalukan ini " .
Hanya karena Pak Menteri Nakagawa terlanjur malu hati , tidak percaya diri untuk mampu menjabat Menteri Keuangan Jepang sehingga Pak Menteri akhirnya mengajukan diri untuk mengundurkan diri .
Hingga hari ini pun (18 Februari 2009 ) kisah Pak Menteri Nakagawa masih menghiasi berita-berita di berbagai mass media di Jepang .
Kesalahan Pak Menteri yang paling fatal adalah tidak mampu bertindak sebagai wakil rakyat Jepang justru memperlihatkan pada dunia sebagai seorang pemabuk . Akibatnya habislah kariernya , mungkin 3-4 tahun lagi pak Menteri Nakagawa akan mampu bangkit kembali sebagai seorang yang " baru " yang tidak minum sake atau Wine lagi . Bagaimanapun sekarang yang paling tepat buat Pak Menteri adalah istirahat sementara waktu dari dunia pangggung politik . Yang semangat Pak Menteri Nakagawa ya... Bagaimanapun Jepang masih membutuhkan pemikiran cemerlang dari Pak Menteri Nakagawa .
Semoga pengganti Pak Menteri Nakagawa bisa mampu mengerjakan tugas sebagai Menteri Keuangan Jepang . bagaimanapun hilang satu tumbuh seribu bukan ? Jepang bukan hanya tergantung dari satu orang saja , pasti ada juga yang mumpuni seperti Pak Menteri Nakagawa .
Terimakasih buat Zev yang selama ini bersusah payah menambahkan foto pada artikel- artikelku selama ini .
Salam dari Jepang ,
Ryu & Yuka -chan no mama
Referensi : Asahi shinbun, T V NHK .
_____________________________________
0 件のコメント:
コメントを投稿