Dear Zev, AsMod dan KoKiers,
Kali ini cerita yang ringan saja supaya tidak tambah njlimet berpikirnya . Dua hari yang lalu, terdengar dering telpon berkali-kali, baik telpon rumah juga telpon genggam, sampai saya jadi bingung mana yang harus kuangkat terlebih dahulu. Akhirnya kuputuskan telpon rumah dahulu yang diangkat barulah telpon genggam. Ternyata telpon genggam sudah terlanjur dimatikan sinyalnya oleh si penelpon.
KoKiers, yang bikin saya tertawa terbahak-bahak plus geli setelah terima 2 telpon tersebut ternyata keduanya dari temanku yang memberitahukan hal yang sama. Sungguh baik sekali teman-temanku sampai ingat telpon padahal yang ditelpon justru sedang enak-enaknya membaca KoKi.
Kedua telpon tersebut memberitahukan bahwa supermarket di sekitarku melakukan discount besar-besaran yaitu 50% untuk seluruh item barang. Memang saya sudah tahu jauh-jauh hari bahwa supermarket tersebut akan melakukan renovasi total ( setelah saya membaca dari pengumuman ataupun iklan ) tetapi rencana untuk discount 50% sungguh diluar dugaanku. Biasanya justru saya yang sering memberitahu teman-teman kalau ada iklan yang menarik lha koq kali ini saya " kecolongan " informasi yang begitu menarik. Beruntung sekali ada teman yang memberitahukan bahwa acara discount akan dimulai pukul 5 sore hingga 7 malam.
Otomatis saya melihat angka jarum jam, duh, sudah pukul 17:30 , artinya saya terlambat 30 menit. Segera saya siapkan kedua anak , Ryu dan Yuka , untuk ikut " berburu " barang plus makanan di supermarket . Kalau kokiers pernah melihat film kartun " Shin-chan " kurang lebih seperti itulah keadaan Supermarket pada saat acara discount besar-besaran .
Di dalam mobil, sembari mengemudi sekaligus saya mulai membagi " tugas" buat kedua anak . Misalnya, Ryu kebagian ambil keju, butter, plus ice cream sedangkan Yuka kebagian mengambil snack. Untuk tempat berkumpul Ryu dan Yuka harus menunggu saya selesai berbelanja di tempat snack supaya kita bertiga tidak terpencar. Untunglah anak-anak sudah mengenal medan " supermarket " jadi kemungkinan terjadi kehilangan anak sangat minim. Saya pun sebelumnya memberitahu ke Ryu dan Yuka, kalau kehilangan mamanya segera cari di area makanan kering. Bila perlu teriak saja untuk memanggil mamanya (kokiers, mohon jangan ditiru cara saya yang " norak ") .
Walaupun supermarket dekat dengan rumah ( cukup naik mobil 5-8 menit ) tetapi pukul 5- 6 sore adalah saat banyak orang selesai kerja / beraktivitas seperti bubar sekolah, lalu lintas padat jadinya. Sesampainya di supermarketpun masih harus berputar 3 kali untuk mencari tempat parkir yang kosong. Begitu mobil berhenti di tempat parkir yang kosong, anak-anak dengan sigap mengambil keranjang belanja yang disediakan supermarket tersebut . Saya pun tidak ketinggalan segera ambil trolly dan menyuruh anak-anak segera cari barang yang menjadi tugas masing-masing anak .
Kokiers, saat saya memasuki supermarket terkejut bukan main ternyata kesigapan orang Jepang memang luarbiasa . Hanya selisih 45 menit ternyata sudah banyak barang yang kosong dan saya sudah tidak ada waktu untuk berpikir ulang untuk melihat ataupun memeriksa harga mahal ataupun tidak . Namanya ibu rumah tangga seperti saya tentunya harga-harga barang sudah hafal sekali, langsung saya berlari kesana kemari untuk segera ambil barang yang saya butuhkan .

Keadaan supermarket saat discount 50% sungguh ramai seperti pasar tiban. Diseluruh sudut dan di rak tertulis discount 50%, bahkan barang yang sudah tertera discount 20% pun mendapatkan discount 50% . Banyak warga Jepang yang begitu sigap " mengamankan " barang / makanan yang ingin dibeli . Caranya, sebelum pukul 5 sore mereka telah mengambil terlebih dahulu barang yang diinginkan. Begitu mulai acara discount 50% langsung saat itu juga orang tersebut segera berbaris di counter kasir untuk membayar, hebat bukan ? Untuk keahlian seperti ini diperlukan network (jaringan informasi sesama ibu -ibu RT bukan sekedar bergosip ria) kesigapan dan kecekatan dalam membeli barang . Bahkan hingga detik inipun , saya masih banyak tanya ke ibu-ibu Jepang yang luar biasa cekatan seperti ibunya Shin-chan . Rata-rata ibu-ibu Jepang ini berbadan langsing dan ramping tapi soal kesigapan dan kecepatan sungguh mengagumkan .
Jadoel saya pun ikut model seperti ini, lari kesana kemari mengambil dan mengamankan barang yang diinginkan. Akan tetapi sejalan dengan waktu ternyata melelahkan sekali cara " hemat " seperti ini , apalagi harus selalu tahu informasi yang terbaru seperti contoh supermarket ini, dimana acara disount 50% ini tidak diumumkan di iklan, hanya dipasang pengumuman di depan supermarket . Bagaimana bisa tahu kalau akan ada discount 50% bila pagi hari tidak ke supermarket tersebut bukan? Sekarang saya jarang ikut cara hemat ala ibu-ibu Jepang ini, waktu tersita untuk banyak hal . Kegiatan seperti ini seringkali lebih mujarab lewat koneksi antar teman, lebih tepatnya harus mengandalkan network antar teman sesama ibu RT. Siapa yang tahu informasi yang menarik mengenai discount maka dialah yang menelpon menelpon teman atau kenalan . Sekarang saya sudah " pensiun " makanya ketinggalan informasi , beruntung masih ada teman yang menelponku .
Kembali ke cerita diatas, saat tiba di supermarket , tujuan saya yang pertamakali langsung bahan-bahan makanan yang tahan lama seperti udon kering ( mie kering Jepang ), shoyu /kecap, tomato sauce, barulah beralih ke buah/ sayuran, daging . Saya lihat banyak ibu-ibu bahkan bapak-bapak yang selesai kerja langsung menyerbu supermarket tersebut, keranjang belanja yang penuh sesak dengan barang dan bahan makanan . Yang saya bikin salut dan geleng-geleng kepala ada juga yang bisa bolak -balik antri beli dan bayar di kasir bahkan temanku sampai 3 kali bolak-balik, luar biasa memang yang namanya nafsu membeli barang apalagi dikesempatan yang langka seperti ini .
Saya lihat antrian membayar di kasir seperti ular memanjang bikin saya tersenyum kecut. Akhirnya setelah 30 menit berlari mengambil barang , saya putuskan untuk segera antri di kasir sebelumnya saya hampiri anak-anak di bagian snack . Ternyata anak-anak masih ingin mencari makanan kegemarannya . Jadilah saya mengantri terlebih dahulu . Saat saya antri di kasir tiba-tiba muncul Ryu dengan membawa barang yang menjadi tugasnya, langsung saya minta tolong ke Ryu untuk segera mencari Yuka . Tak lama kemudian Yuka muncul dengan muka berseri-seri tanda puas bisa membeli snack kegemarannya. Langsung saya minta anak-anak untuk ikut antri di kasir sedangkan saya segera menyelinap keluar dari barisan karena teringat lupa beli telor . Inilah enaknya kalau ada patner cilik dalam berbelanja dimana anak-anak bisa menolong mamanya untuk berbelanja .
Segera saya berlari untuk segera mengambil telor dan beberapa barang yang ketinggalan untuk di beli . Disaat kondisi genting seperti ini, memo belanja yang biasa saya bawa saat berbelanja di supermarket benar-benar tak berguna untuk mengerem nafsu belanja . Akhirnya saya pun selesai bergerilaya dengan mengambil telor dan beberapa pernik kebutuhan tambahan lainnya . Kita bertiga membutuhkan waktu 25 menit untuk antri dan membayar di kasir. Beruntung kasirnya banyak, ada sekitar 15 counter kasir tapi tetap saja sangat melelahkan buat saya untuk antri .
Bahkan mendekati pukul 7 malam sebagai batas akhir acara discount 50%, sekitar pukul 18:45 discount semakin besar menjadi 75% untuk semua barang ( ini menurut laporan dari salah satu teman yang masih bertahan di supermarket hingga pukul 7 malam ) . Memang luarbiasa teman-teman sesama ibu RT kalau soal beli barang discount .
Kalau ada yang heran kenapa bisa discount sebegitu besar, alasan utama adalah supermarket tersebut akan melakukan renovasi total sehingga manajemen mengambil kebijaksanaan untuk segera menjual sisa barang daripada di simpan kembali (yang tentunya membutuhkan gudang penyimpan plus pendingin) apalagi supermarket tersebut yang dijual adalah bahan makanan yang gampang rusak seperti buah , daging dan sayuran . Jadilah yang beruntung adalah konsumen yang bisa membeli barang dengan setengah harga dari harga normal .

KoKiers, berdasarkan kejadian diatas , apakah saya boros atau justru hemat ? Kalau melihat dan membandingkan anggaran belanja bulanan jelas ada perbedaan karena akibat belanja gila-gilaan tersebut maka pos pengeluaran belanja bulanan sedikit ada kenaikan akan tetapi kalau dipikir kembali bahan makanan yang saya beli adalah bahan makanan yang tahan lama , jadi dipikir lagi saya hemat untuk jangka waktu yang akan datang bukan ?
Satu hal lagi, setelah belanja terasa ada kepuasaan tersendiri memperoleh barang dengan harga murah, wong discount 50% untuk semua item barang bukan ? Saya hanya ingin tahu pendapat kokiers sekalian, " Apakah saya hemat atau boros ? " . Silakan berikan saya saran dan pendapat, semuanya akan dengan senang hati saya baca .
Terimakasih buat Zev , AsMod dan semuanya yang telah membaca .
Salam hangat dari Jepang ,
Ryu & Yuka-chan no mama
Note : Telah di muat di KoKi , 19 September 2009
http://www.koki-kolomkita.com/baca/artikel/35/811/hemat_atau_boros
0 件のコメント:
コメントを投稿