2016年10月6日木曜日

Belajar Dari Maya Nakanishi, Atlet Jepang Yang Luar biasa


maya-nakanishi-1

BELAJAR DARI MAYA NAKANISHI, ATLET JEPANG YANG LUAR BIASA

Paralympic atau Paralimpiade, olimpiade bagi atlet penyandang disabilitas memang telah berakhir. Diselenggarakan sesudah Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazilia. Kegiatan Paralympic ini dimulai dari tanggal 7 September hingga 18 September 2016. Gebyar kemeriahan dan hiruk piruk pertandingan memang sudah selesai. Ada banyak hal menarik yang bisa di amati dari kegiatan Paralympic.

Slogan "Yes, I Can" (Ya, saya bisa), santer dikumandangkan di sudut-sudut kota Rio de Janeiro. Atau juga, "We're the superhuman!" Kami adalah manusia super! Sejatinya memang atlet penyandang disabilitas adalah manusia super. Bayangkan saja, manusia biasa saja belum tentu mampu melakukannya tetapi para atlet penyandang disabilitas justru dengan segala kekurangan bagian tubuhnya mampu meraih prestasi olahraga yang luar biasa. Semangat juangnya sungguh luar biasa!

Satu atlet penyandang disabilitas dari negara Jepang yang cukup populer adalah Maya Nakanishi. Wajahnya cantik, postur tubuhnya pun menyiratkan kepercayaan diri yang tinggi. Tak terlihat sama sekali bahwa Maya Nakanishi adalah seorang penyandang disabilitas. Postur tubuh 158 cm termasuk umum di kalangan masyarakat Jepang, tak terlalu tinggi tetapi yang menakjubkan adalah prestasi yang mampu diraih seorang disabilitas.

Atlet kelahiran 6 Maret 1985 ini mulanya adalah seorang atlet soft tenis yang cukup mumpuni. Tetapi malang tak dapat ditolak. Tahun 2006 ia mengalami kecelakaan yang parah, yang berakibat kaki kanannya harus diamputasi demi menyelamatkan jiwanya. Sejak itulah Maya Nakanishi berubah seluruh ritme kehidupannya, menjadi seorang penyandang disabilitas.

Perjuangannya untuk kembali menjadi seorang Maya Nakanishi yang "normal" tentu saja tak mudah. Dari seorang yang lincah lari kesana kemari, tiba-tiba harus kehilangan bagian tubuh, kaki kanan. Tak lama larut dalam kesedihannya, Maya Nakanishi berjuang kembali meraih impiannya. Kemauannya yang kuat untuk bangkit itulah yang menjadikan Maya Nakanishi mampu menjadi atlet penyandang disabitas yang hebat seperti sekarang.

Sprinter asal Negeri Sakura ini, tahu apa yang ingin dicapainya dan untuk mencapai impiannya. Ia tidak segan untuk bekerja keras mewujudkannya. Satu pesan darinya, "Meskipun tidak punya kaki, tetaplah berlari meraih impian, kawan!"

Saat ini Maya Nakanishi semakin mantap dalam debutnya, lari 100 m, 200 m, dan lompat jauh. Bayangkan seorang penyandang disabilitas mampu melakukan hal-hal yang dilakukan manusia normal lainnya. Belum tentu juga orang normal mampu melakukannya, mencapai rekor tercepat dalam lari 100 m, 200 m dan lompat jauh. Anda lihat penampilan Maya Nakanishi dan pasti akan kagum melihat kemampuannya memanage kekurangan bagian tubuhnya menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa. Sosok inspiratif yang pantas untuk diacungi jempol!

Sosok Maya Nakanishi ini pastinya adalah satu sosok yang tahu bagaimana untuk sukses dalam kehidupannya. Impiannya adalah meraih medali emas untuk Paralympic Tokyo 2020. Dan demi impiannya itulah Maya Nakanishi rela berlatih dengan keras.

"Hukum sukses yang paling sederhana adalah tahu apa yang kita mau dan berjuang dengan sepenuh hati. Kalau gagal, bangkit dan berjuang lagi! Maka sukses besar pasti menanti. (Andrie Wongso)

Salam luar biasa,

Hani Yamashita - Jepang

Ps: Telah dimuat AndrieWongso.com  pada tgl 4 Oktober 2016

      

0 件のコメント:

コメントを投稿